PENGAMANAN KOMUNIKASI SOSMED DAN EMAIL
Di zaman sekarang ini sosmed
bukan lagi menjadi hal yang masih awam untuk dipahami namun sudah menjadi
bagian dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk jualan, endorsement, media
menyampaikan aspirasi dan pendapat, dan hanya sekedar hiburan seperti meme dan shitpost.
Tidak dapat dipungkiri lagi kehadiran sosmed juga membawa berkah bagi
segelintir orang yang ingin mencari keuntungan dengan berjualan online dan juga
melalui endorse sehingga membuat dagangan mereka laku berlipat-lipat dipasaran.
Mungkin semenjak boomingnya media sosial instagram banyak juga akun-akun yang
bersedia untuk mempromosikan barang dagangan orang dengan istilah selebgram.
Selain itu media hiburan berbagi video seperti YouTube dan Tiktok juga menjadi
hal yang tidak lepas dari cengkraman kaum milenial. Banyak dari mereka
berlomba-lomba untuk membuat konten yang menarik dan kompetitif serta bersifat
mengedukasi. Dari konten-konten yang mereka buat tentunya ada yang hanya
mengejar keuntungan, ketenaran, dan ada juga yang hanya sekedar iseng untuk
media menghibur diri. Beberapa dari mereka ada yang kontennya suka mengundang
senda gurau tawa dan ada juga yang membuat konten yang inspiratif, bahkan ada
konten yang dibuat hanya untuk menarik simpati warganet. Itu semu juga
tergantung dari setiap konten creator mereka yang dimaksudkan memiliki tujuan
tertentu. Ada juga yang bersifat provokatif yang hanya untuk mengejar
keuntungan pribadi maupun kelompoknya. Tentu saja hal tersebut terkadang
mengabaikan etika dalam bersosial media.
Namun selain itu
pada media sesial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter banyak juga aksi
bullying yang marak terjadi belakangan ini, sampai-sampai warganet Indonesia
mendapatkan julukan netizen paling tidak sopan se Asia tenggara. Sepertinya
negara kita bisa masuk Books of Guines World Record negara paling tidak sopan
di sosial media karena perilaku warganet yang kurang beretika. Yaa meskipun
tidak semua namun hanya beberapa, tetapi hal tersebut cukup membuktikan pada
dunia bahwa warganet Indonesia sangat solid dalam masalah mencari simpati
maupun hujat-menghujat yang hanya sekedar konten untuk mencari ketenaran atau
menjatuhkan lawan.
Polemik dalam
negeri sering kali menjadi trending topik pada sosial media, katakanlah
Twitter. Banyak orang saling berbagi informasi dengan cara membagikan link atau
URL melalui setiap media sosial ke media sosial lain(WhatsApp contohnya),
hingga dengan cara melampirkan tanda hastag (#) maupun ngetag (@)
teman-temannya tanpa difilter terlebih dahulu apakah informasi yang ia bagikan
benar atau hoax. Minimnya kesadaran untuk mengoreksi berita sebelum dibagikan
inilah yang membuat salah tangkap informasi atau miss komunikasi sehingga
sering kali mengkritik dan mengecam pihak lain baik individu, swasta, maupun
pemerintahan sehingga membuat banyak warganet yang bersikap kurang beretika
ketika di media sosial. Hal inilah yang sering kali memicu konflik antar
kelompok satu dengan kelompok lainnya, dan terkadang hingga melibatkan agama,
suku, ras, dan golongan. Yang lebih parah lagi selalu ada pihak yang suka
mengadu domba ketika ada kelompok yang saling berseteru. Maka dari itu untuk
menjaga integritas dan persatuan bangsa perlu adanya etika dalam bersosial
media sehingga tidak mudah menyebarkan berita hoax yang nantinya akan banyak
memicu amarah para warganet sehingga banyak dari mereka yang terprovokasi.
Untuk itu perlu meningkatkan kesadaran
diri akan pentingnya menyaring berita-berita yang akan dibagikan, bisa
jadi hal tersebut hanya sebuah komentar ataupun anggapan dari warganet namun
ada pihak yang menangkapnya sebagai keputusan yang salah dan akhirnya
terjadilah banyak berita hoax beredaran dan menyebabkan miss komunikasi.
Oleh karena itu
pentingnya untuk menjaga etika dalam bermedia sosial, karena etika dalam
bersosial media dapat menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan
semisal phising dan lain-lain. Ketika anda beraktivitas di media sosial selalu
berhati-hatilah terutama dengan orang-orang asing. Dengan adanya media sosial
maka kita bisa dengan mudah terkoneksi atau terhubung dengan orang yang tidak
dikenal karena luasnya media sosial. Media sosial juga tak luput dengan adanya
pesan yang berbasis chat atau teks sehingga kita bisa dengan mudah mengirimkan
pesan kepada siapapun. Tentunya pasti ada orang yang tidak dikenal yang bisa mengirimkan
pesan kepada anda. Maka dari itu jika mereka mengirimkan suatu pesan yang
mencurigakan semisal seperti link atau tautan jangan asal klik tautan yang
dibagikan oleh orang lain yang tidak anda kenal, karena kita tidak tahu niatan
dibalik apa yang mereka lakukan. Jadi selalu saring terlebih dahulu informasi
apa yang mereka bagikan jika yang membagikan tautan tersebut bukan teman anda.
Untuk menyaringnya bisa melalui web yang menyediakan jasa filter tautan.
Rata-rata yang mereka serang adalah para pengguna sosmed yang suka ceroboh
dalam memasuki suatu tautan, dengan kata lain yang mereka serang adalah
penggunanya. Maka selalu gunakan media sosial dengan aman dan bijak selalu
saring segala informasi yang datang. Dengan begitu anda juga dapat terhindar
dari berita hoax yang sering beredar di tengah-tengah masyarakat.
Begitupun dengan
email, banyak orang yang selalu menyerang korbannya dengan mengirim pesan
secara beruntun atau biasa disebut dengan spam. Spam ini biasanya diikuti
dengan tautan yang berbahaya maupun berupa file atau software yang berbahaya
seperti malware. Tujuan mereka melakukan ini tentunya untuk mengetahui data
pribadi anda atau informasi dan data sensitif yang anda bawa untuk kepentingan
pribadi seperti halnya nomor rekening dan lain-lain. Karena banyaknya akun dari
pengguna email maka ada beberapa dari mereka yang sekedar iseng untuk belajar
hacking atau peretasan. Selain itu penyerangan terhadap email banyak dilakukan
karena banyak akun sosmed yang tersinkron dengan email untuk dapat mendaftar ke
media sosial tertentu sebagai syarat dan ketentuan dari tiap-tiap media sosial,
ya meskipun tidak semuanya menggunakan email terdapat pula yang menggunakan
nomor telepon pribadi.
Salah satu cara
untuk mencegahnya ialah dengan selalu waspada dengan orang asing yang
mengirimkan pesan kepada kita. Karena mereka berusaha memperdaya pengguna
sosmed ataupun email untuk dapat mengakses informasi pribadi korbannya. Dengan
begitu mereka bisa memanfaatkannya untuk tujuan tertentu semisal demi keuntungan
pribadi. Sebagai pengguna sosmed yang beretika pastikan selalu jaga sikap anda
dan selalu bermain dengan aman. Jangan lupa untuk mengecek pesan atau inbox
guna menghapus spam jika terdapat spam di dalamnya guna menghindari hal-hal
yang tidak anda inginkan. Jika pelaku masih saja mengirim pesan spam kepada
anda, maka blok pesan mereka dan anda juga bisa melaporkan mereka atas tindakan
yang mengganggu kenyamanan orang lain. Jadilah pengguna sosmed yang baik, stay
safe for your convenience.
Komentar
Posting Komentar