PENGAMANAN SISTEM INFORMASI
            Mengamankan
sistem operasi merupakan salah satu langkah penting untuk menghindari ancaman
dari serangan siber. Serangan yang datang terkadang hanya sebatas iseng atau
coba-coba dan ada yang serius memang ingin menjatuhkan targetnya sehingga perlu
kewaspadaan yang berlebih apabila berkomunikasi melalui internet. Melalui
jejaring internet maka dapa dengan mudah pelaku penyerangan untuk menemukan
targetnya baik jaringan yang bersifat lokal maupun skala global. Untuk itu
perlu dilakukan pengamanan sistem operasi, salah satunya ialah dengan mengunci
sistem operasi apabila tidak digunakan.
Berikut ini beberapa contoh untuk
mengamankan sistem operasi :
• Mengunci sistem windows saat
tidak digunakan
• Buat dan ubah kata sandi akun
pengguna untuk sistem windows
• Nonaktifkan akun tamu dari
sistem windows
• Mengunci tamu yang tidak
diinginkan dari sistem windows
• Ganti nama akun administrator
sistem windows
• Aktifkan pembaruan perangkat
lunak di sistem windows
• Tambahkan aplikasi baru di
firewall sistem windows
• Hapus/Nonaktifkan aturan
aplikasi dari firewall sistem windows
• Buat aturan firewall baru di
sistem windows
• Hidupkan Windows Defender
• Aktifkan bitlocker di sistem
windows
• Memahami sistem file enkripsi
windows
• Nonaktifkan layanan yang tidak
perlu di sistem windows
• Bunuh proses yang tidak
diinginkan dalam sistem windows
• Sembunyikan file dan folder di
sistem windows
• Nonaktifkan berbagi file
sederhana di sistem windows
• Naikkan bilah geser UAC di
sistem windows
Beberapa contoh
serangan
1.     
Serangan Pasif
Serangan pasif
merupakan jenis serangan yang tidak berbahaya dan tidak sampai menyebabkan
hilangnya suatu data ataupun crashnya sistem. Mereka cenderung ingin mengetahui
aktivitas korbannya dengan cara mengintai atau mengamati secara diam-diam, baik
itu berupa lalu lintas internet maupun lainnya. Namun salah satu hal yang perlu
diwaspadai dari serangan pasif adalah penyerang dapat menyamar seolah-olah dia
adalah user asli. Tujuan dari serangan ini tak lain hanya untuk menggali
informasi dari korbannya baik melalui e-mail, telepon, sms, dan berbagai model
komunikasi lainnya. Pengamatan juga dapat dilakukan melalui lalu lintas
jaringan dengan menangkap paket-paket data yang lalu lalang dari perangkat
korban.
2.     
Serangan Aktif
Jenis serangan
ini adalah sangat berbahaya karena pelaku berusaha masuk ke sistem korban
secara paksa entah itu akan merusak sistemnya maupun niat buruk yang lain.
Mereka telah melihat celah sistem apabila dapat masuk ke sistem korban dan
berusaha memanfaatkannya untuk kepentingannya sendiri maupun kelompok. Beberapa
jenis serangan antara lain menyamar dan menyadap perangkat korban kemudian
memodifikasi data di dalamnya, kemudian bisa juga mencampuri lalu lintas data,
memodifikasi pesan, DoS Attack. Serangan penyamaran dapat dilakukan dengan cara
penyerang menyamar seolah-olah mereka adalah si korban, lalu mengambil alih
sistem mereka dan si penyerang dapat dengan leluasa mengirim pesan, megedit
data dan lainnya. Mereka juga bisa mencampuri lalu lintas data kemudian
mengedit pesan-pesan yang sedang dikirim dan hasilnya berbeda ketika pesan
telah diterima oleh penerima. Lalu memasuki Denial of Service Attack yang
merupakan jenis serangan untuk menggagalkan korbannya mengakses ke suatu server
dengan cara menyumbat jalan masuk ke server.
            Ketika
Anda sedang menggunakan perangkat komputer bijaklah dalam menggunakannya untuk
mengantisipasi segala bentuk serangan karena ancaman siber terlalu besar
sehingga memungkinkan kita untuk mudah terkena serangan karena luasnya dunia
siber sekarang ini. Jadi untuk mengantisipasinya selalu berhati-hatilah ketika
berhadapan dengan orang asing, jangan sampai memberikan informasi vital seperti
data-data pribadi dan semacamnya. Karena mereka selalu memanfaatkan celah yang
ada dan ketika korbannya lengah. Ingat! Kejahatan selalu mengintai kita. Tidak
ada internet yang aman, jadi selalu berhati-hati dan waspada.
 
Komentar
Posting Komentar